CINTA KARYA ANAK BANGSA

CINTA KARYA ANAK BANGSA
reztu pambudi

Sabtu, 25 Juni 2011

SINOPSIS FILM TERBARU 2011

Sinopsis Film Terbaru SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA

Advertiser




Video Trailer Film Terbaru SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA - Sekedar melepaskan penat serta ingin berkumpul bersama kekasih hati atau teman-teman terdekat tidak ada salahnya untuk seru-seruan dengan menghabiskan waktu untuk nonton bioskop. Sekarang ini telah hadir Film Terbaru SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA yaitu film komedi garapan Sentra film, Namun sebelum menghabiskan waktu silahkan baca dulu Sinopsis Film SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA karena masih untuk Video Trailer SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA masih belum keluar, jika tidak maka bisa jadi anda nanti kecewa terhadap Film Terbaru SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA ini jika ternyata setelah melihatnya di bioskop ternyata film-nya tidak sebagus yang anda harapkan.

Disini anehnie.com ingin sekedar berbagi tentang Sinopsis Film SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA dan siapa saja orang-orang yang berada dibalik layar film terbaru ini. Jangan sampai menyaksikan Film terbaru yang ternyata ceritanya tidak menarik sama sekali setelah dilihat, lucu bukan?? Semoga dengan Sinopsis film terbaru SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA ini bisa membuat anda lebih penasaran sehingga nantinya acara nonton di bioskop makin seru bersama pacar, keluarga, atau sekedar kumpul bersama teman-teman.

Dan berikut ini adalah Sinopsis Film Terbaru SUSAH JAGA KEPERAWANAN DI JAKARTA, dalam film terbaru ini diceritakan: Di sebuah desa kecil bernama Kandang Jago, Srinthil (Masayu Anastasia) , punya mimpi hidup senang dan tinggal di kota metropolitan. Cewek-cewek kampung yang lain cuma tertawa dengar impian Srinthil. Hanya Kunil (Sarah Rizkya) dan Centini (Aulia Sarah) teman Srinthil yang bisa telaten jadi pendengar. Mereka bertiga sudah berteman sejak kecil

Menolak perjodohan, tiga cewek kampung ini kabur ke kota dengan menumpang mobil pengangkut sayur. Tiga sekawan sampai ke kota metropolitan. Mereka panik, karena tidak punya sanak saudara di kota, dan yang paling penting adalah : kehabisan duit

Nasib mempertemukan tiga sekawan ini dengan Berta (Indra Birowo), wanita jadi-jadian yang berprofesi sebagai germo. Ditawari pekerjaan sebagai PSK, ketiganya menolak. Namun masalah perut dan tempat tinggal tidak dapat menunggu. Akhirnya ke tiga sekawan itu menerima dengan satu persyaratan : Asal mereka tetap perawan

Para ”pemakai” jasa di wajibkan membayar dimuka, di kamar hotel Srinthil, Kunil dan Centini dengan segala muslihat berusaha untuk ’mempertahankan diri’. Hingga suatu hari insiden terjadi, seorang pelanggan mereka tewas dalam kamar hotel. Keberadaan ketiga sekawan itu sempat di ketahui karyawan hotel dan di laporkan ke polisi . Alhasil, foto mereka di sebar sebagai Buronan nasional. Tak hanya desa Kandang Jago yang gempar, seluruh negeri ini pun mengejar tiga sekawan yang di juluki penjahat kelamin

Dengan segala cara, Srintil, Kunil dan Centini berusaha membalikan nama baik mereka dan menunjukan kalau mereka hanya PSK boong-bongan

Jenis Film : Comedy
Produksi : Sentra Film

Cast & Crew
Pemain :
Masayu Anastasia
Aulia Sarah
Sarah Rizkya
Rifki Balwel
Indra Birowo
Tessy Srimulat
Sutradara :
Joko Nugroho

SMKN 9 SURABAYA - SEKOLAH PELOPOR MINAT SENI JAWA TIMUR

Sejarah SMK Negeri 11 Surabaya

SMK Negeri 11 Surabaya dahulu dikenal dengan sebutan SMSR ( Sekolah Menengah Seni Rupa ) yang merupakan sekolah seni  yang berada di Jawa Timur dan termasuk tujuh sekolah seni rupa yang ada di Indonesia. SMK Negeri 11 Surabaya dahulu merupakan sekolah pecahan dari SMKI yang sekarang bernama SMKN 9 Surabaya (SMKI). Kemudian sebagian guru dari SMKI ingin mendirikan sekolah sendiri yang berlokasi di belakang SMK Negeri 9 Surabaya. Karena pada saat itu guru-guru tersebut ingin mempunyai batas-batas antara seni pertunjukan dengan seni terapan. Pada tahun 1989 SMK Negeri 11 Surabaya berdiri. Dan sejak saat itu pula SMK Negeri 9 Surabaya memfokuskan diri pada seni pertunjukan saja.

Pada waktu itu SMK Negeri 11 Surabaya hanya mempunyai 1 (satu) program keahlian yang dipecah menjadi 2 (dua) yaitu seni Rupa dan Grafis. Oleh karena itu SMK Negeri 11 Surabaya dikenal dengan nama SMSR. Setelah itu pada tahun 1994 berdiri program keahlian Kriya Tekstil. Kemudian berturut-turut berdiri program keahlian Kriya yang baru yaitu Kriya Kayu (pada tahun ajaran 1995 - 1996) dan Kriya Logam (pada tahun ajaran 1996 - 1997). Pada tahun 2001, pemerintah Surabaya telah memiliki otonomi daerah sendiri, sehingga masing-masing sekolah dibebaskan dalam membuka program keahlian baru maupun mengatur masalah intern di dalam sekolah itu sendiri. Oleh karena itu SMKN 11 Surabaya membuka 2 (dua) program keahlian baru yaitu, program keahlian Teknologi Informatika dan Desain Komunikasi Visual  Dua program keahlian baru tersebut banyak diminati dan mendapat respon positif dari masyarakat, baik yang ada di Surabaya maupun yang ada diluar Surabaya. Sehingga di tahun ajaran berikutnya SMK Negeri 11 Surabaya kembali membuka program keahlian baru yaitu program keahlian Teknik Mesin Industri. Tidak kalah dengan dua jurusan sebelumnya, program keahlian Mesin Industri juga disambut antusias oleh masyarakat, dan sekarang muncul Program Kria Kulit (yang memang sejak awal telah memiliki peralatan yang di import dari Spanyol), juga Program Desain interior sebagai tantangan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan desainer-desainer unggul.
Hingga kini SMK Negeri 11 Surabaya memiliki 10 kompetensi keahlian, serta tetap eksis dalam mendidik siswa-siswinya dalam bidaang sains, seni dan teknologi untuk menjadi manusia  yang handal dan mampu berkompetisi dan mengembangkan diri di Era Globalisasi sesuai Visi dan Misi SMK Negeri 11



gambar untuk SMKN 9 SURABAYA :

Jumat, 24 Juni 2011

PROFIL AVENGED SEVENFOLD

BY : LAMBANG KUKUH REZTU PAMBUDI

Avenged Sevenfold Ataupun sering disebut sebut sebagai A7X adalah grup band yang dibentuk di Huntington Beach, California pada 1999. Dengan beraliran musik Heavy Metal yang digawangi oleh
M. Shadows (vocal), Synyster Gates (lead guitar), Zacky Vengeance (guitar), Johnny Christ (bass), dan The Reverend (drum).
Yang diatas adalah nama samaran mereka sedangkan nama aslinya adalah :
M. Shadows = Matthew Charles Sanders.  Synyster Gates = Brian Hanner Jr.  Zacky Vengeance = Zachary James Baker.  Johnny Christ =  Johnathan Lewis Seward.  The Reverend = James Owen Sullivan.
AVENGED SEVENFOLD
250px-avenged_sevenfold
Avenged Sevenfold juga dikenal sebagai A7X
Origin                  :Huntington Beach, California, United States
Genre(s)               :Hardrock, Heavy Metal, Metalcore (early).
Years active         :1999–present
Label(s)                :Good Life Recordings, Hopeless, Warner Bros.
Associated acts   :P inkly Smooth, Suburban Legends, Buckcherry, Good Charlotte
Website                :AvengedSevenfold.com
M. Shadows
220px-m_shadows
Birth name               :Matthew Charles Sanders
Born                         :July 31, 1981 (age 27) Huntington Beach, California, USA
Genre(s)                   :Metalcore, Hard rock, Post-Hardcore, Heavy metal, Experimental rock,Punk rock
Occupation(s)          :Musician, Songwriter, Singer
Instrument(s)           :Vocals, Piano, Guitar, Bass
Years active             :1999–present
Label(s)                    :Warner Bros.
Associated acts       :Avenged Sevenfold, Death by Stereo, Good Charlotte, Bleeding Through, The                                 Confession, KoRn
Website                   :AvengedSevenfold.com

Zacky Vengeance
220px-dsfds6545a
Birth name              :Zachary James Baker
Also known as        :Zacky Vengeance.
Born                        :December 11, 1981 (age 26) Huntington Beach, California
Genre(s)                  :Metalcore, Hard rock, Heavy metal, Alternative metal
Occupation(s)         :Musician, Songwriter, Guitarist
Instrument(s)          :Vocals, Guitar, Piano
Years active            :1999-present
Label(s)                   :Warner Bros.
Associated acts      :Avenged Sevenfold, Mad Porno Action
Website                  :AvengedSevenfold.com

Synyster Gates
220px-synystergates
Birth name             :Brian Elwin Haner, Jr.
Born                      :July 7, 1981 (age 27) Huntington Beach, California, United States
Genre(s)                 :Heavy metal, Hard rock, Alternative metal, Metalcore, Punk rock,
Occupation(s)        :Musician, Songwriter, Guitarist
Instrument(s)         :Guitar, Piano, Organ, Keyboards
Years active           :2000–present
Label(s)                  :Goodlife, Hopeless, Warner Bros. Records
Associated acts     :Avenged Sevenfold, Pinkly Smooth, Good Charlotte, Burn Halo, Jeff Dunham
The Rev (ex-Drummer 1981-2009)

220px-a7xwy2b7850
Birth name            :James Owen Sullivan
Born                      :February 10, 1981 (age 27)
Genre(s)                :Metalcore, Hard rock, Heavy metal, Punk rock, Alternative metal, Third wave ska, Avant-                              garde metal
Occupation(s)       :Musician, Songwriter, Drummer
Instrument(s)        :Drums, Piano, Vocals, Bass, Guitar
Years active          :1999–present
Label(s)                 :Warner Bros.
Associated acts    :Avenged Sevenfold, Pinkly Smooth, Suburban Legends.

Website                 :AvengedSevenfold.com
Johnny Christ
johnny christ
Nama lahir Jonathan Lewis Seward
Nama lain Johnny Christ
Lahir 18 November 1984 (umur 24) Huntington Beach, California
Genre Hard rock, heavy metal, metalcore
Pekerjaan Musician, Bassist, Vocalist
Instrumen Bass, vocals
Tahun aktif 2002 – Present
Perusahaan rekaman Warner Bros. Records, Hopeless Records
Terkait
dengan
Avenged Sevenfold, The Dear & Departed

Untuk lebih lengkapnya ataupun jika ingin menjadi A7X fans anda bisa masuk ke situsnya dengan mengkik link dibawah ini…
AvengedSevenfold.com

AFFANDI - SENIMAN ASLI INDONESIA

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Affandi
Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

Daftar isi

[sembunyikan]

 Biografi

Affandi dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya, memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri.
Namun, bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya, dan memang telah menjadikan namanya tenar sama dengan tokoh atau pemuka bidang lainnya.
Pada umur 26 tahun, pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang nantinya akan mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu Kartika Affandi.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.
Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai--yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur--memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Dalam Seksi Kebudayaan Poetera ini Affandi bertindak sebagai tenaga pelaksana dan S. Soedjojono sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan Bung Karno.
Ketika republik ini diproklamasikan 1945, banyak pelukis ambil bagian. Gerbong-gerbong kereta dan tembok-tembok ditulisi antara lain "Merdeka atau mati!". Kata-kata itu diambil dari penutup pidato Bung Karno, Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945. Saat itulah, Affandi mendapat tugas membuat poster. Poster yang merupakan ide Soekarno itu menggambarkan seseorang yang dirantai tapi rantainya sudah putus. Yang dijadikan model adalah pelukis Dullah. Kata-kata yang dituliskan di poster itu ("Bung, ayo bung") merupakan usulan dari penyair Chairil Anwar. Sekelompok pelukis siang-malam memperbanyaknya dan dikirim ke daerah-daerah.
Bakat melukis yang menonjol pada diri Affandi pernah menorehkan cerita menarik dalam kehidupannya. Suatu saat, dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindranath Tagore. Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.
Sepulang dari India, Eropa, pada tahun lima puluhan, Affandi dicalonkan oleh PKI untuk mewakili orang-orang tak berpartai dalam pemilihan Konstituante. Dan terpilihlah dia, seperti Prof. Ir. Saloekoe Poerbodiningrat dsb, untuk mewakili orang-orang tak berpartai. Dalam sidang konstituante, menurut Basuki Resobowo yang teman pelukis juga, biasanya katanya Affandi cuma diam, kadang-kadang tidur. Tapi ketika sidang komisi, Affandi angkat bicara. Dia masuk komisi Perikemanusiaan (mungkin sekarang HAM) yang dipimpin Wikana, teman dekat Affandi juga sejak sebelum revolusi.
Topik yang diangkat Affandi adalah tentang perikebinatangan, bukan perikemanusiaan dan dianggap sebagai lelucon pada waktu itu. Affandi merupakan seorang pelukis rendah hati yang masih dekat dengan flora, fauna, dan lingkungan walau hidup di era teknologi. Ketika Affandi mempersoalkan 'Perikebinatangan' tahun 1955, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup masih sangat rendah.
Affandi juga termasuk pimpinan pusat Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), organisasi kebudayaan terbesar yang dibubarkan oleh rezim Suharto. Dia bagian seni rupa Lembaga Seni Rupa) bersama Basuki Resobowo, Henk Ngantung, dan sebagainya.
Pada tahun enampuluhan, gerakan anti imperialis AS sedang mengagresi Vietnam cukup gencar. Juga anti kebudayaan AS yang disebut sebagai 'kebudayaan imperialis'. Film-film Amerika, diboikot di negeri ini. Waktu itu Affandi mendapat undangan untuk pameran di gedung USIS Jakarta. Dan Affandi pun, pameran di sana.
Ketika sekelompok pelukis Lekra berkumpul, ada yang mempersoalkan. Mengapa Affandi yang pimpinan Lekra kok pameran di tempat perwakilan agresor itu. Menanggapi persoalan ini, ada yang nyeletuk: "Pak Affandi memang pimpinan Lekra, tapi dia tak bisa membedakan antara Lekra dengan Lepra!" kata teman itu dengan kalem. Karuan saja semua tertawa.
Meski sudah melanglangbuana ke berbagai negara, Affandi dikenal sebagai sosok yang sederhana dan suka merendah. Pelukis yang kesukaannya makan nasi dengan tempe bakar ini mempunyai idola yang terbilang tak lazim. Orang-orang lain bila memilih wayang untuk idola, biasanya memilih yang bagus, ganteng, gagah, bijak, seperti; Arjuna, Gatutkaca, Bima atau Werkudara, Kresna.
Namun, Affandi memilih Sokrasana yang wajahnya jelek namun sangat sakti. Tokoh wayang itu menurutnya merupakan perwakilan dari dirinya yang jauh dari wajah yang tampan. Meskipun begitu, Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Deparpostel) mengabadikan wajahnya dengan menerbitkan prangko baru seri tokoh seni/artis Indonesia. Menurut Helfy Dirix (cucu tertua Affandi) gambar yang digunakan untuk perangko itu adalah lukisan self-portrait Affandi tahun 1974, saat Affandi masih begitu getol dan produktif melukis di museum sekaligus kediamannya di tepi Kali Gajahwong Yogyakarta.

Affandi dan melukis

Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Karya-karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis dunia. Pelukis yang meraih gelar Doktor Honoris Causa dari University of Singapore tahun 1974 ini dalam mengerjakan lukisannya, lebih sering menumpahkan langsung cairan cat dari tube-nya kemudian menyapu cat itu dengan jari-jarinya, bermain dan mengolah warna untuk mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan tentang sesuatu.
Dalam perjalanannya berkarya, pemegang gelar Doctor Honoris Causa dari University of Singapore tahun 1974, ini dikenal sebagai seorang pelukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Sehingga seringkali lukisannya sangat sulit dimengerti oleh orang lain terutama oleh orang yang awam tentang dunia seni lukis jika tanpa penjelasannya. Namun bagi pecinta lukisan hal demikianlah yang menambah daya tariknya.
Kesederhanaan cara berpikirnya terlihat saat suatu kali, Affandi merasa bingung sendiri ketika kritisi Barat menanyakan konsep dan teori lukisannya. Oleh para kritisi Barat, lukisan Affandi dianggap memberikan corak baru aliran ekspresionisme. Tapi ketika itu justru Affandi balik bertanya, Aliran apa itu?.
Bahkan hingga saat tuanya, Affandi membutakan diri dengan teori-teori. Bahkan ia dikenal sebagai pelukis yang tidak suka membaca. Baginya, huruf-huruf yang kecil dan renik dianggapnya momok besar.
Bahkan, dalam keseharian, ia sering mengatakan bahwa dirinya adalah pelukis kerbau, julukan yang diakunya karena dia merasa sebagai pelukis bodoh. Mungkin karena kerbau adalah binatang yang dianggap dungu dan bodoh. Sikap sang maestro yang tidak gemar berteori dan lebih suka bekerja secara nyata ini dibuktikan dengan kesungguhan dirinya menjalankan profesi sebagai pelukis yang tidak cuma musiman pameran. Bahkan terhadap bidang yang dipilihnya, dia tidak overacting.
Misalnya jawaban Affandi setiap kali ditanya kenapa dia melukis. Dengan enteng, dia menjawab, Saya melukis karena saya tidak bisa mengarang, saya tidak pandai omong. Bahasa yang saya gunakan adalah bahasa lukisan. Bagi Affandi, melukis adalah bekerja. Dia melukis seperti orang lapar. Sampai pada kesan elitis soal sebutan pelukis, dia hanya ingin disebut sebagai tukang gambar.
Lebih jauh ia berdalih bahwa dirinya tidak cukup punya kepribadian besar untuk disebut seniman, dan ia tidak meletakkan kesenian di atas kepentingan keluarga. Kalau anak saya sakit, saya pun akan berhenti melukis, ucapnya.
Sampai ajal menjemputnya pada Mei 1990, ia tetap menggeluti profesi sebagai pelukis. Kegiatan yang telah menjadi bagian dari hidupnya. Ia dimakamkan tidak jauh dari museum yang didirikannya itu.

Museum Affandi

Kopi dari lukisan diri yang dibuat oleh pelukis Affandi sendiri
Museum yang diresmikan oleh Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu dalam sejarahnya telah pernah dikunjungi oleh Mantan Presiden Soeharto dan Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohammad pada Juni 1988 kala keduanya masih berkuasa. Museum ini didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya.
Saat ini, terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di Museum Affandi, dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan-lukisan Affandi yang dipajang di galeri I adalah karya restropektif yang punya nilai kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai, sehingga tidak dijual.
Sedangkan galeri II adalah lukisan teman-teman Affandi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, dan lain-lain. Adapun galeri III berisi lukisan-lukisan keluarga Affandi.
Di dalam galeri III yang selesai dibangun tahun 1997, saat ini terpajang lukisan-lukisan terbaru Kartika Affandi yang dibuat pada tahun 1999. Lukisan itu antara lain "Apa yang Harus Kuperbuat" (Januari 99), "Apa Salahku? Mengapa ini Harus Terjadi" (Februari 99), "Tidak Adil" (Juni 99), "Kembali Pada Realita Kehidupan, Semuanya Kuserahkan KepadaNya" (Juli 99), dan lain-lain. Ada pula lukisan Maryati, Rukmini Yusuf, serta Juki Affandi.

Affandi di mata dunia

Affandi memang hanyalah salah satu pelukis besar Indonesia bersama pelukis besar lainnya seperti Raden Saleh, Basuki Abdullah dan lain-lain. Namun karena berbagai kelebihan dan keistimewaan karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan membanggakan antara lain seperti julukan Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia bahkan julukan Maestro. Adalah Koran International Herald Tribune yang menjulukinya sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia, sementara di Florence, Italia dia telah diberi gelar Grand Maestro.
Berbagai penghargaan dan hadiah bagaikan membanjiri perjalanan hidup dari pria yang hampir seluruh hidupnya tercurah pada dunia seni lukis ini. Di antaranya, pada tahun 1977 ia mendapat Hadiah Perdamaian dari International Dag Hammershjoeld. Bahkan Komite Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia pun mengangkatnya menjadi anggota Akademi Hak-Hak Azasi Manusia.
Dari dalam negeri sendiri, tidak kalah banyak penghargaan yang telah diterimanya, di antaranya, penghargaan "Bintang Jasa Utama" yang dianugrahkan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1978. Dan sejak 1986 ia juga diangkat menjadi Anggota Dewan Penyantun ISI (Institut Seni Indonesia) di Yogyakarta. Bahkan seorang Penyair Angkatan 45 sebesar Chairil Anwar pun pernah menghadiahkannya sebuah sajak yang khusus untuknya yang berjudul "Kepada Pelukis Affandi".
Untuk mendekatkan dan memperkenalkan karya-karyanya kepada para pecinta seni lukis, Affandi sering mengadakan pameran di berbagai tempat. Di negara India, dia telah mengadakan pameran keliling ke berbagai kota. Demikian juga di berbagai negara di Eropa, Amerika serta Australia. Di Eropa, ia telah mengadakan pameran antara lain di London, Amsterdam, Brussels, Paris, dan Roma. Begitu juga di negara-negara benua Amerika seperti di Brasil, Venezia, San Paulo, dan Amerika Serikat. Hal demikian jugalah yang membuat namanya dikenal di berbagai belahan dunia. Bahkan kurator terkenal asal Magelang, Oei Hong Djien, pernah memburu lukisan Affandi sampai ke Rio de Janeiro.

Penghargaan dan lain-lain

  • Agama: Islam
  • Istri
  1. Maryati (istri pertama)
  2. Rubiyem (istri kedua)
  • Anak
  1. Kartika Affandi
  2. Juki Affandi BSc
  3. Rukmini (adik tiri)
  • Penghargaan
  1. Piagam Anugerah Seni, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1969
  2. Doktor Honoris Causa dari University of Singapore, 1974
  3. Dag Hammarskjöld, International Peace Prize (Florence, Italia, 1997)
  4. Bintang Jasa Utama, tahun 1978
  5. Julukan Pelukis Ekspresionis Baru Indonesia oleh Koran International Herald Tribune
  6. Gelar Grand Maestro di Florence, Italia
  • Pameran
  1. Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brazil, 1966)
  2. East-West Center (Honolulu, 1988)
  3. Festival of Indonesia (AS, 1990-1992)
  4. Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993)
  5. Singapore Art Museum (1994)
  6. Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996)
  7. Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997)
  8. ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)
  9. Pameran keliling di berbagai kota di India.
  10. Pameran di Eropa al: London, Amsterdam, Brussels, Paris, Roma
  11. Pameran di benua Amerika al: Brazilia, Venezia, São Paulo, Amerika Serikat
  12. Pameran di Australia
  • Buku tentang Affandi
  1. Buku kenang-kenangan tentang Affandi, Prix International Dag Hammarskjöld, 1976, 189 halaman. Ditulis dalam empat bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Belanda, Perancis, dan Indonesia.
  2. Nugraha Sumaatmadja, buku tentang Affandi, Penerbitan Yayasan Kanisius, 1975
  3. Ajip Rosidi, Zaini, Sudarmadji, Affandi 70 Tahun, Dewan Kesenian Jakarta, 1978. Diterbitkan dalam rangka memperingati ulang tahun ketujuh puluh.
  4. Raka Sumichan dan Umar Kayam, buku tentang Affandi, Yayasan Bina Lestari Budaya Jakarta, 1987, 222 halaman. Diterbitkan dalam rangka memperingati 80 tahun Affandi, dalam dua bahasa, yakni Bahasa Inggris dan Indonesia.
Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa.
Gamelan Jawa terdiri atas instrumen berikut:
namun sayangnya generasi muda sekarang tak lagi mau menengok bahkan memainkan instrumen asli jawa ini. pengaruh alat musik dan kebudayaan asing yang telah mempengaruhi anak-anak negeri ini. namun, kita patut berbangga karena masih ada diantara kita anak muda yang mau melestarikan warisan budaya bangsa yang luhur ini.

TIMNAS UKRAINA WOMAN

Cantiknya Tim Sepak Bola Wanita Dari Ukrania
Laki-laki yang tidak suka sepak bola sama sekali akan mengubah pendapatnya setelah melihat gadis-gadis cantik ini bermain !

Ini tim sepak bola wanita dari kereta Ukraina dengan antusias meski mereka tidak ada sponsor, mengambil bagian dalam kejuaraan negara dan internasional dan bahkan bersaing dengan tim laki-laki!















FIFA Tuding Brasil Tak Serius Gelar PD 2014


Hal yang Brasil utamakan bukan menggelar Piala Dunia, tetapi menjadi juara Piala Dunia.
Sabtu, 25 Juni 2011, 08:29 WIB
Amril Amarullah
Trofi Piala Dunia (AP Photo/Keystone, Patrick B. Kraemer)

VIVAnews - Federasi sepakbola dunia FIFA mulai mengkhawatirkan lambatnya perkembangan pembangunan sarana Piala Dunia 2014 di Brasil. Sebagai tuan rumah, Brasil belum menyelesaikan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk menggelar perhelatan empat tahunan itu.

Seperti di laporkan Goal.com, FIFA menuduh juara dunia empat kali itu lebih berkonsentrasi untuk menjadi juara daripada untuk menggelar turnamen yang sukses. "Mereka tak punya stadion, mereka tak punya bandar udara," tuduh sekjen FIFA Jerome Valcke dalam forum Inside World Football di Moskwa.

Valcke juga sangat khawatir beberapa fasilitas, termasuk stadion kebanggaan Maracana di Rio de Janeiro, hanya akan siap beberapa pekan sebelum Piala Dunia dimulai.

"Maracana belum layak menjadi stadion Piala Dunia," pikir Valcke, seraya menambahkan, FIFA juga meminta keseriusan tuan rumah. "Hal yang mereka utamakan bukan menggelar Piala Dunia, tetapi menjadi juara Piala Dunia,"

Brasil, yang ditunjuk menjadi tuan rumah secara otomatis karena mundurnya calon tuan rumah dari benua Amerika lainnya, terhambat banyak masalah birokrasi dan pemogokan dari para pekerja.

Untuk menghindari hal yang sama terulang, Valcke meminta Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 untuk siap 100 persen dua tahun sebelum turnamen akbar itu digelar.
• VIVAnews

Peter Gade Bangga Kalahkan Taufik di Kandang

NEWS
Peter berharap penonton Indonesia mendukungnya setelah tuan rumah tak memiliki wakil lagi.
Jum'at, 24 Juni 2011, 17:30 WIB
Edwan Ruriansyah, Haryanto Tri Wibowo
Peter Hoeg Gade (AP Photo)

VIVAnews - Tunggal putra Denmark, Peter Hoeg Gade mengaku tidak menyangka bisa menang cukup mudah atas Taufik Hidayat 21-17 dan 21-15 di perempatfinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011, Jumat 24 Juni 2011.

"Saya tahu performa saya memasuki pertandingan ini bagus. Tapi, saya tidak menyangka bisa mengalahkan Taufik dengan 17 dan 15 di depan pendukungnya sendiri," ujar Peter usai pertandingan.

Peter menganggap sukses di perempatfinal ini menjadi salah satu kemenangan yang membanggakan sekaligus mengejutkan bagi dirinya. "Biasanya saya bermain buruk di sini, tapi hari ini adalah harinya saya," papar Peter.

Peter menilai Taufik kalah karena tidak beruntung. Pemain 34 tahun itu juga berharap penonton Indonesia akan mendukungnya setelah tuan rumah tidak memiliki wakil lagi di tunggal putra. Di semifinal, Peter akan bertemu pemenang antara tunggal China, Chen Jin dan Sho Sasaki (Jepang).

"Kekalahan Taufik ini jelas bukan karena masalah teknik. Taufik masih salah satu pemain terbaik di olahraga ini. Tapi dalam bulutangkis, semua tergantung di performa per hari," ujar Peter.

"Saya berharap penonton tuan rumah bisa memberi dukungan kepada saya di semifinal setelah saya mengalahkan Taufik," harap Peter.

SUMBER : VIVANEWS.COM

NEWS UPDATE BY: REZTU

KANTOR AJI PALU DAPAT BENDA KIRIMAN DIDUGA BOM : Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Sulawesi Tengah, mendapat kiriman barang mencurigakan dalam kantong plastik putih yang didalamnya terdapat benda menyerupai pipa, kabel, dan benda menyerupai pengatur waktu (timer), Jumat (24/6) malam. Sejumlah wartawan yang ada di kantor AJI langsung mengemas peralatan kerja mereka dan meninggalkan kantor tersebut. Polisi yang berada di lokasi meminta wartawan yang ada di sekitarnya menjauh dari benda tersebut. (KF-Koran Warga/v/antara)
 
HARGA GABAH CAPAI Rp.3.200 PER Kg : Dua minggu terakhir ini harga gabah kering panen (GKP) di sejumlah daerah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali naik. Kondisi ini dipicu oleh makin langkanya persediaan gabah, hasil panen di tingkat petani. Harga GKP yang sebelumnya Rp 3.000 per kilogram (kg), saat ini naik menjadi Rp 3.200 pe...r kg.

Seiring dengan berjalannya musim kemarau dan makin berkurangnya luas areal padi, maka harga gabah mungkin bisa mencapai Rp 3.500 per kg. Kenaikan harga gabah ini akhirnya memicu kenaikan harga beras yang sebelumnya berkisar Rp 6.200 hingga Rp 6.300 per kg, saat ini menjadi Rp 6.400-Rp 6.500 per kg. (KF-Koran Warga/v/kompas)
Lihat Selengkapnya
RIAU GANDENG SWASTA UNTUK PENGEMBANGAN BLOK MINYAK BUMI : Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama sejumlah daerah kabupaten di provinsi itu, berminat menyertakan modal dalam pengembangan blok minyak bumi Sembilang di Laut Natuna. Namun, karena keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pemprov memastikan akan mengg...andeng swasta.

Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, di Batam, Jumat (24/6), mengatakan sejauh ini, sudah ada dua atau tiga perusahaan swasta yang menyatakan berminat. Namun hal itu baru dalam tahap pembicaraan.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, di Batam, Kamis lalu menyatakan, pemerintah daerah bisa menggandeng swasta guna penyertaan modal dalam pengembangan blok minyak dan gas bumi di wilayahnya. Namun kerja sama itu harus bersifat transparan dan terkontrol. (KF-Koran Warga/v/kompas)
Lihat Selengkapnya
 
 

UJIAN NASIONAL; Standardisasi UN 2010-2011

UJIAN NASIONAL; Standardisasi UN 2010-2011

Oleh Mohammad Cahya, (Anggota Asosiasi Guru Penulis PGRI Jawa Barat/Ketua SDM MGMP Bahasa Indonesia Bandung Timur)
KOMPAS.com - Pada pengujung 2010 ini, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menegaskan tetap mempertahankan standardisasi ujian nasional (UN). Hal ini bisa kita lihat dari langkah Kemendiknas yang sedang melakukan pendataan peserta UN 2010-2011 di tiap-tiap provinsi di Indonesia. Apabila kita runut ke belakang, awal penyelenggaraan UN oleh pemerintah (dulu Depdiknas) bertujuan mengetahui mutu pendidikan di Indonesia. Namun, dalam perjalanannya, pemerintah (Depdiknas kala itu), melalui, misalnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2006 yang salah satu isinya mengatur batas kelulusan minimal peserta didik 5,00, UN akhirnya berperan sebagai penentu kelulusan peserta didik di setiap satuan pendidikan yang melaksanakan UN. Hal tersebut bertolak belakang dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 59 Ayat (1) yang berbunyi: ”Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.” Maka, tidak perlu heran jika timbul ketidaksetujuan dari pihak pendidik, peserta didik, termasuk orangtua peserta didik, dan LSM, terhadap kelulusan peserta didik yang ditentukan pemerintah. Tidak hanya masyarakat yang tidak setuju dengan adanya aturan penentuan kelulusan tersebut. Pada Desember 2007, Komisi X DPR 2004-2009 turut memperjuangkan aspirasi ketidaksetujuan masyarakat terhadap sistem penyelenggaraan UN. Namun, suara DPR kalah dari suara pemerintah sehingga terselenggaralah UN di jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Dari empat kali penyelenggaraan UN (2007, 2008, 2009, dan 2010), semua pembiayaan ditanggung pemerintah. Bahkan, rambu-rambu bahan soal UN pun oleh pemerintah disosialisasikan dengan sangat gencar ke seluruh sekolah di Indonesia. Namun, dari empat kali penyelenggaraan UN, didapat hasil fenomenal yang menimpa Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni tingkat kelulusan peserta didik selalu berada di posisi paling bawah. Hal ini tentu saja harus menjadi bahan renungan Kemendiknas untuk menemukan cara yang tepat bagi kebermutuan pendidikan, khususnya di provinsi-provinsi yang jauh dari pusat, termasuk NTT, dan umumnya di seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu, penyelenggaraan UN 2009-2010 tercatat juga berbeda dengan UN tahun-tahun sebelumnya, yakni ada pemberlakuan UN susulan bagi peserta didik yang belum lulus.
Dampak UN
Kalangan peserta didik, termasuk orangtua peserta didik, menyatakan tidak setuju dengan diberlakukannya aturan nilai yang diterapkan bagi peserta didik berkategori belum lulus. Aturan itu berbunyi: ”Nilai tertinggi akan diambil sebagai nilai yang tertera di surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) dan peserta didik yang ber- kategori belum lulus bisa memperbaiki nilai yang kurang dari 6,00 menjadi nilai yang baru.” Berdasarkan aturan, nilai peserta didik yang berkategori lulus tidak tertutup kemungkinan bisa dikalahkan oleh nilai peserta didik yang berkategori (awalnya) belum lulus. Selain itu, kalangan pendidik yang mengajar kelas VII dan VIII juga merasakan adanya ketidakadilan pelaksanaan tugas mengajar (selama satu tahun) jika dibandingkan dengan pendidik yang mengajar kelas IX. Mengapa demikian? Ini karena kalender pendidikan 2009-2010 memuat rentang waktu proses belajar-mengajar (PBM) kelas VII dan VIII selama satu tahun diawali dari 13 Juli sampai dengan 19 Juni. PBM kelas IX selama satu tahun diawali dari 13 Juli sampai dengan 27 Maret. Hal ini berarti, waktu pelaksanaan tugas mengajar (selama satu tahun) pendidik yang mengajar kelas VII dan kelas VIII sekitar 12 bulan. Waktu pelaksanaan tugas mengajar (selama satu tahun) pendidik yang mengajar kelas IX sekitar 10 bulan. Pertanyaan yang timbul dari kenyataan di atas adalah apakah pendidik kelas IX, yang dua bulan kekurangan tugas mengajar, tidak digaji? Tentu saja tidak demikian alias digaji.
Solusi standardisasi UN
Adanya pernyataan ketidaksetujuan dan perasaan ketidakadilan (kecemburuan sosial), seperti dikemukakan di atas, menandakan bahwa penyelenggaraan UN 2009-2010 rentan terhadap dampak yang bersifat negatif. Bagaimana sikap kita agar dampak negatif dari UN hilang?
Tentu saja kita harus segera mengambil tiga sikap. Pertama, perimbangan tugas, yaitu adanya kesetaraan tugas antara Kemendiknas dan pendidik. Untuk itu, ujian terhadap peserta didik oleh pemerintah (Kemendiknas) silakan terus dilaksanakan asalkan penentuan kelulusannya ditentukan pendidik. Selanjutnya, Kemendiknas boleh menentukan kelulusan peserta didik dalam rangka penjaringan untuk masuk seleksi sekolah negeri. Kedua, kebijakan efektif. Apa pun nama pengganti UN ke depan, yang jelas penulis berharap kebijakan yang dibuat pemerintah (Kemendiknas) adalah kebijakan yang benar-benar bermuara pada kecerdasan komprehensif peserta didik. Contohnya, kebijakan tentang kriteria kelulusan peserta didik yang di dalamnya memadukan penilaian akademis, penilaian karakter atau akhlak mulia, dan penilaian absensi peserta didik. Ketiga, kalender pendidikan berkeadilan yang dibuat pemerintah (Kemendiknas) akan meminimalisasi kesenjangan rentang waktu antara PBM kelas VII dan VIII dan PBM kelas IX. Sebagai contoh, Kemendiknas membuat kalender pendidikan yang hari efektif belajar bagi peserta didik kelas VII, VIII, IX, X, XI, dan XII berjumlah sama. Dengan adanya tiga sikap di atas, penulis yakin bahwa dunia pendidikan Indonesia di era Reformasi sekarang ini akan bangkit, sekaligus menampakkan wajah baru nan cantik dan menarik serta senantiasa diberkati Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap tiga sikap ini dapat menjadi poin-poin penting dari kebijakan yang diambil pemerintah (Kemendiknas).
Sumber: Kompas.com, Kamis, 23 Desember 2010